
SAMPAI KAPAN HARUS MENUNGGU BANTUAN...apakah sampai roboh dulu baru dapat bantuan
Hal ini dialami seorang nenek yang tinggal di Sukabumi, ia tinggal bersama keluarganya di rumah dengan kondisi yang tak memungkinkan ini, sudah sejak lama dengan kondisi rumah miring seperti ini dan tak ada bantuan sedikitpun dari pihak desa maupun pemerintah, padahal jika dibiarkan terus-menerus bisa roboh, jika posisi nenek tua ini sedang tidur didalamnya maka akan berbahaya dan mengancam nyawanya.
Baca juga : Inilah 20 Ciri Rumah yang Tidak Akan Dimasuki Malaikat, Tidak Disadari, No.8 Paling Banyak Dirumah Kita...
sebagaimana dikutip dari SosialTech, ibu ini bernama Cacih kerap dipanggil mak Cacih (52) sudah puluhan tahun menghuni gubuk reyot di Kampung Situawi, RT 2 RW 2, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Jawa Barat. Ia bersama suami, Santoso, dan anaknya, Raharja (32), menempati rumah tinggal yang kini bangunannya miring dan rusak.
Perekonomian keluarga yang terbatas membuat Mak Cacih tak dapat berbuat banyak sehingga memilih membiarkan fisik rumah rusak parah. Gubuk ditempati Mak Cacih berukuran 4 x 3 meter persegi yang berlantai tanah.
"Suami saya kondektur tembak, sementara putra saya tukang bangunan. Boro-boro mau rehab rumah, uang sehari-hari cuma cukup untuk makan," kata Mak Cacih ditemui tim SosialTech di kediamannya, Senin (4/9/2017).

foto diambil dari SosialTech
Ada tiga ruangan di gubuk Mak Cacih. Area dapur, ruang tamu yang bersatu dengan kamar dan ruangan kecil yang menurut Mak Cacih ialah kamar putranya. Hampir seluruh kuda-kuda penahan atap terbuat dari bambu, sebagian genting terlihat menganga.
"Kalau hujan turun, sudah pasti air langsung menggelontor masuk. Saya siapkan ember, tapi kalau hujan makin besar saya ngungsi ke rumah tetangga karena kena angin sedikit saja rumah goyang-goyang," tuturnya.
Baca juga : Anu suami patah,akibat isteri goyang tak ingat dunia.. Ini Ceritanya..
Sejak 1,5 tahun, menurut dia, tempat tinggalnya tiba-tiba miring. Penyebabnya karena kayu yang sudah lapuk tidak lagi sanggup menahan berat atap.
"Sudah lapuk, kena air lama-lama ringkih," ujar Mak Cacih.
Mak Cacih dan Keluarga Huni Gubuk Miring di SukabumiSejak 1,5 tahun rumah ditempati Mak Cacih ini keadaannya miring.

foto diambil dari SosialTech
Iwan Kusnadi (42), tetangga dekat sekaligus kerabat Mak Cacih, membenarkan kisah tersebut. Dia menjelaskan, gubuk Mak Cacih sudah hampir setahun dalam kondisi miring dan nyaris runtuh.
"Kalau hujannya deras dan angin kencang keluarga Mak Cacih mengungsi ke rumah saya. Ditadah pakai ember juga tetap meluap, airnya basah kemana-mana," tutur Iwan.
Baca juga : Pantas Saja Tikus Masih Berkeliaran Dirumah 5 Cara Ini Tidak Pernah Diterapkan Dirumah
"Warga sudah pernah mengusulkan sampai ke tingkat kelurahan, katanya Agustus mau ada bantuan tapi ternyata enggak ada," ucapnya.
Menuru

foto diambil dari SosialTech
Ada tiga ruangan di gubuk Mak Cacih. Area dapur, ruang tamu yang bersatu dengan kamar dan ruangan kecil yang menurut Mak Cacih ialah kamar putranya. Hampir seluruh kuda-kuda penahan atap terbuat dari bambu, sebagian genting terlihat menganga.
"Kalau hujan turun, sudah pasti air langsung menggelontor masuk. Saya siapkan ember, tapi kalau hujan makin besar saya ngungsi ke rumah tetangga karena kena angin sedikit saja rumah goyang-goyang," tuturnya.
Baca juga : Anu suami patah,akibat isteri goyang tak ingat dunia.. Ini Ceritanya..
Sejak 1,5 tahun, menurut dia, tempat tinggalnya tiba-tiba miring. Penyebabnya karena kayu yang sudah lapuk tidak lagi sanggup menahan berat atap.
"Sudah lapuk, kena air lama-lama ringkih," ujar Mak Cacih.
Mak Cacih dan Keluarga Huni Gubuk Miring di SukabumiSejak 1,5 tahun rumah ditempati Mak Cacih ini keadaannya miring.

foto diambil dari SosialTech
Iwan Kusnadi (42), tetangga dekat sekaligus kerabat Mak Cacih, membenarkan kisah tersebut. Dia menjelaskan, gubuk Mak Cacih sudah hampir setahun dalam kondisi miring dan nyaris runtuh.
"Kalau hujannya deras dan angin kencang keluarga Mak Cacih mengungsi ke rumah saya. Ditadah pakai ember juga tetap meluap, airnya basah kemana-mana," tutur Iwan.
Baca juga : Pantas Saja Tikus Masih Berkeliaran Dirumah 5 Cara Ini Tidak Pernah Diterapkan Dirumah
"Warga sudah pernah mengusulkan sampai ke tingkat kelurahan, katanya Agustus mau ada bantuan tapi ternyata enggak ada," ucapnya.
Menuru
Baca juga : Anu suami patah,akibat isteri goyang tak ingat dunia.. Ini Ceritanya..
Sejak 1,5 tahun, menurut dia, tempat tinggalnya tiba-tiba miring. Penyebabnya karena kayu yang sudah lapuk tidak lagi sanggup menahan berat atap.
"Sudah lapuk, kena air lama-lama ringkih," ujar Mak Cacih.
Mak Cacih dan Keluarga Huni Gubuk Miring di SukabumiSejak 1,5 tahun rumah ditempati Mak Cacih ini keadaannya miring.

foto diambil dari SosialTech
Iwan Kusnadi (42), tetangga dekat sekaligus kerabat Mak Cacih, membenarkan kisah tersebut. Dia menjelaskan, gubuk Mak Cacih sudah hampir setahun dalam kondisi miring dan nyaris runtuh.
"Kalau hujannya deras dan angin kencang keluarga Mak Cacih mengungsi ke rumah saya. Ditadah pakai ember juga tetap meluap, airnya basah kemana-mana," tutur Iwan.
Baca juga : Pantas Saja Tikus Masih Berkeliaran Dirumah 5 Cara Ini Tidak Pernah Diterapkan Dirumah
"Warga sudah pernah mengusulkan sampai ke tingkat kelurahan, katanya Agustus mau ada bantuan tapi ternyata enggak ada," ucapnya.
Menurut Iwan, kesulitan yang diutarakan pihak pemerintah untuk melakukan rehab rumah Mak Cacih karena rumah itu berdiri di atas tanah milik Hj Dedeh warga setempat. "Jadi almarhum mertua Mak Cacih sudah sewa sejak berpuluh tahun yang lalu ke pemilik tanah, jadi bantuan tidak bisa diproses," tutur Iwan.
Sejak 1,5 tahun, menurut dia, tempat tinggalnya tiba-tiba miring. Penyebabnya karena kayu yang sudah lapuk tidak lagi sanggup menahan berat atap.
"Sudah lapuk, kena air lama-lama ringkih," ujar Mak Cacih.
Mak Cacih dan Keluarga Huni Gubuk Miring di SukabumiSejak 1,5 tahun rumah ditempati Mak Cacih ini keadaannya miring.

foto diambil dari SosialTech
Iwan Kusnadi (42), tetangga dekat sekaligus kerabat Mak Cacih, membenarkan kisah tersebut. Dia menjelaskan, gubuk Mak Cacih sudah hampir setahun dalam kondisi miring dan nyaris runtuh.
"Kalau hujannya deras dan angin kencang keluarga Mak Cacih mengungsi ke rumah saya. Ditadah pakai ember juga tetap meluap, airnya basah kemana-mana," tutur Iwan.
Baca juga : Pantas Saja Tikus Masih Berkeliaran Dirumah 5 Cara Ini Tidak Pernah Diterapkan Dirumah
"Warga sudah pernah mengusulkan sampai ke tingkat kelurahan, katanya Agustus mau ada bantuan tapi ternyata enggak ada," ucapnya.
Menurut Iwan, kesulitan yang diutarakan pihak pemerintah untuk melakukan rehab rumah Mak Cacih karena rumah itu berdiri di atas tanah milik Hj Dedeh warga setempat. "Jadi almarhum mertua Mak Cacih sudah sewa sejak berpuluh tahun yang lalu ke pemilik tanah, jadi bantuan tidak bisa diproses," tutur Iwan.
EmoticonEmoticon